Resensi yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ada judul resensi. Judul objek atau karya tidak tepat jika dijadikan
sebagai judul resensi. Judul resensi harus mencerminkan keunggulan karya
itu supaya pembaca tertarik membaca resensi itu. Pada akhirnya
diharapkan pembaca membeli karya itu. Sebab, tujuan resensi memang
mempromosikan karya yang dibahas itu.
b. Identitas buku. Ini meliputi judul buku, nama pengarang, nama
penerbit, nama kota penerbit, jumlah halaman, harga buku, cetakan ke
berapa. Kalau buku itu terjemahan, disebutkan juga nama penerjemahnya
bahkan editornya. Sebab, buku terjemahan itu akan diterima pembaca atau
tidak, bergantung pada kapasitas dan kualitas penerjemahnya.
Nama
pengarang penting sekali dicantumkan sebab sebuah karya tidak akan lepas
dari siapa yang melahirkan karya tersebut. Kadang diperlukan juga
perbandingan dengan karyanya yang lain jika penulis itu cukup produktif.
Mengungkap kualitas dan kapasitas penulis sangat membantu nada promosi
dalam resensi selama tidak memihak.
c. Sinopsis atau ulasan buku.
Sinopsis atau ringkasan karya perlu disampaikan secara selintas kepada
pembaca. Ini membantu pembaca memahami buku atau karya yang sedang
dibahas. Sedang dalam ulasan, penulis resensi mengungkapkan tujuan dan
latar belakang penulis aslinya atau penulis buku.
d. Kelemahan buku.
Demi menjaga objektivitas ,seorang penulis resensi dituntut membahas
sebuah karya apa adanya. Artinya, berani mengungkap karya itu tidak
hanya dari segi kelebihan tetapi juga kekurangannya. Ini sangat
bermanfaat bagi penulis karya tersebut. Masukkan ini berguna untuk
revisi atau peningkatan terbitan karya- karya berikutnya. Sedang manfaat
untuk pembaca, sebagai pertimbangan perlu tidaknya karya itu dinikmati
pembaca.
e. Kelebihan buku.
Uraian tentang kelebihan buku akan menjadi nilai jual buku yang paling
potensial. Dengan membaca kelebihan buku, pembaca akan tergerak untuk
membaca karya aslinya dengan kata lain membeli karya tersebut.Jangan
sampai pembaca kecewa setelaj membaca buku aslinya. Kalau sampai terjadi
hal semacam itu, patut dipertanyakan kualitas resensinya. Hal-hal yang
dinilai peresensi kaitannya dengan keunggulan buku adalah;
- Organisasi buku atau kerangka buku itu.
Hubungan antar bab atau bagian dalam buku itu berkaitan atau
tidak. Hubungan itu harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan yang
masuk akal atau tidak. Apakah bagian terdahulu tetap terkait dengan
bagian berikutnya.
- Isi buku.
Ada penulis yang mampu menuliskan isi dengan cermat dan akurat. Tetapi,
ada pula penulis yang kurang cermat menuangkan isi buku, terkesan
meloncat-loncat. Penulisan yang teratur, jelas, teliti akan
mempengaruhi kesimpulan pada buku tersebut. Sekaligus akan mempengaruhi
pemikiran peresensi.
- Penggunaan bahasa.
Isi yang baik, dikemukakan secara teratur, jelas, rapi, dikemukakan
degan kerangka yang baik, ternyata itu belum cukup untuk mengatakan
keunggukan sebuah buku. Perlu satu lagi yaitu penggunaan bahasa yang
tepat. Artinya untuk karangan nonfiksi tentu perlu bahasa yang
denotatif. Sedang untuk karangan fiksi perlu bahasa yang
konotatif.Bahasa yang baik dinilai dari struktur kalimatnya maupun
pilihan kata yang digunakan, akan menciptakan gaya cerita yang menarik
juga.
2 komentar:
Makasih pak materinya sangat membantu saya untuk belajar dirumah.
Posting Komentar