Surat menjadi bentuk media komunikasi yang ditulis oleh seseorang atau lembaga untuk seseorang atau lembaga lainnya. Salah satunya surat lamaran pekerjaan yang menjadi media komunikasi secara tidak langsung dari seseorang untuk pihak tertentu, misalnya lembaga atau perusahaan yang memberikan kesempatan dalam mendapatkan pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan menjadi cara yang santun atau resmi untuk mengajukan diri sebagai pelamar. Oleh karena itu, seseorang perlu memahami berbagai hal yang tercantum dalam surat lamaran pekerjaan agar dapat dipahami dengan baik oleh pihak lembaga atau perusahaan. Lalu, apa saja hal-hal tersebut?
Perhatikanlah contoh surat berikut ini.
Berdasaran contoh tersebut, kalian mengetahui unsur-unsur surat lamaran pekerjaan sebagai berikut ini.
1. Tempat dan tanggal surat
Bagian surat yang berisi tentang keterangan yang menjelaskan tentang tempat atau lokasi dan waktu penulisan surat. Contoh:
Jakarta, 9 Maret 2015
Medan, 7 April 2015
17 Juli 2014
2. Hal
Hal menjadi soal atau perkara yang akan dibicarakan dalam surat. Dalam penulisan surat, ada istilah lain yaitu perihal. Penulisan yang tepat adalah hal. Perihal menjadi bentuk kata yang rancu karena partikel peri- memiliki arti hal. Jika diartikan menjadi ”hal tentang hal”, kata perihal menjadi rancu. Oleh karena itu, penggunaan kata hal lebih tepat menjadi bagian unsur surat. Contoh:
Hal: Lowongan Pekerjaan
Hal: Undangan Rapat Kepala Desa
3. Lampiran
Bagian surat ini menjadi penjelas untuk dokumen yang disertakan dalam surat. Lampiran juga ditulis dengan menyebutkan jumlah berkas atau dokumen yang disertakan, contoh:
Lampiran: 1 berkas
Lampiran: 2 lembar
4. Alamat surat
Dalam menulis surat, pencantuman alamat terbagi ke dalam dua macam, yaitu alamat luar dan alamat dalam. Alamat luar ditulis pada sampul atau amplop surat. Alamat ini berfungsi untuk memudahkan kurir atau tukang pos untuk mengirimkan surat tersebut. Alamat surat luar ini ditulis dengan jelas dan lengkap, yaitu nama orang atau instansi yang dituju, nama jalan dan nomor, nama kota, serta kode pos.
Contoh:
Yth. Rektor
Universitas Padjadjaran
Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung
1. Tempat dan tanggal surat
Bagian surat yang berisi tentang keterangan yang menjelaskan tentang tempat atau lokasi dan waktu penulisan surat. Contoh:
Jakarta, 9 Maret 2015
Medan, 7 April 2015
17 Juli 2014
2. Hal
Hal menjadi soal atau perkara yang akan dibicarakan dalam surat. Dalam penulisan surat, ada istilah lain yaitu perihal. Penulisan yang tepat adalah hal. Perihal menjadi bentuk kata yang rancu karena partikel peri- memiliki arti hal. Jika diartikan menjadi ”hal tentang hal”, kata perihal menjadi rancu. Oleh karena itu, penggunaan kata hal lebih tepat menjadi bagian unsur surat. Contoh:
Hal: Lowongan Pekerjaan
Hal: Undangan Rapat Kepala Desa
3. Lampiran
Bagian surat ini menjadi penjelas untuk dokumen yang disertakan dalam surat. Lampiran juga ditulis dengan menyebutkan jumlah berkas atau dokumen yang disertakan, contoh:
Lampiran: 1 berkas
Lampiran: 2 lembar
4. Alamat surat
Dalam menulis surat, pencantuman alamat terbagi ke dalam dua macam, yaitu alamat luar dan alamat dalam. Alamat luar ditulis pada sampul atau amplop surat. Alamat ini berfungsi untuk memudahkan kurir atau tukang pos untuk mengirimkan surat tersebut. Alamat surat luar ini ditulis dengan jelas dan lengkap, yaitu nama orang atau instansi yang dituju, nama jalan dan nomor, nama kota, serta kode pos.
Contoh:
Yth. Rektor
Universitas Padjadjaran
Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung
Kepada
Yth. Pimpinan Yayasan Obor Indonesia
Jalan Plaju 10 Jakarta, 10230
Yth. Pimpinan Yayasan Obor Indonesia
Jalan Plaju 10 Jakarta, 10230
Alamat dalam ditulis pada kertas surat. Alamat surat ini sebagai penjelas bagi penerima surat, bahwa penerima tersebutlah yang berhak menerima surat tersebut. Penulisan alamat dalam hampir sama dengan alamat luar. Hal yang membedakan adalah penulisan alamat dalam tidak menggunakan kata kepada. Contoh:
Yth. Ketua Pelaksana
Pelatihan Menulis Karya Ilmiah
Tingkat Provinsi Tahun 2014-2015
Jalan Kebon Nanas Selatan No. 25
Jakarta Timur
Yth. Ketua Pelaksana
Pelatihan Menulis Karya Ilmiah
Tingkat Provinsi Tahun 2014-2015
Jalan Kebon Nanas Selatan No. 25
Jakarta Timur
- Salam pembuka Salam pembuka menggunakan kata-kata singkat dan jelas. Penulisannya dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh: Dengan hormat, Assalaamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
- Isi surat Dalam isi surat ini, terdapat kata pengantar, biodata pribadi, pengalaman kerja dan kemampuan, harapan, serta penjelasan lampiran. Kata pengantar (alinea pembuka) dapat berupa informasi yang didapatkan pelamar tentang lowongan pekerjaan, seperti ”Sehubungan dengan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di harian Pikiran Rakyat edisi 30 Mei 2015, PT. Cahaya Utama sedang membutuhkan karyawan baru untuk bidang administrasi.” Jika pelamar tidak mendapatkan informasi dari teman, surat kabar, iklan, dan sebagainya, maka pelamar dapat langsung menuliskan biodata pribadinya tanpa harus menggunakan kata pengantar, misalnya setelah pelamar menuliskan salam pembuka, ia menuliskan ”Saya yang bertanda tangan berikut ini: nama, dan seterusnya.” Selain itu, pelamar juga dapat mengajukan lamaran pekerjaan atas inisiatif sendiri. Setelah kata pengantar, biodata pribadi pelamar perlu dicantumkan dengan lengkap dan jelas, yang pada umumnya terdiri atas nama, tempat tanggal lahir, pendidikan, dan alamat. Pelamar juga dapat menuliskan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini perlu dicantumkan untuk menyakinkan pembaca yaitu pihak perusahaan atau lembaga agar dapat mempertimbangkannya. Pengalaman pekerjaan tidak perlu dicantumkan jika pelamar belum pernah bekerja. Selain itu, ada pula harapan. Harapan ini berupa pernyataan yang berisi tentang harapan pelamar agar dapat diberikan kesempatan untuk tes atau wawancara, misalnya ” Saya berharap Bapak/Ibu dapat memberikan saya kesempatan untuk mengikuti tahap tes atau seleksi.” Di samping itu, pelamar dapat mencantumkan beberapa lampiran untuk mendukung bahan pertimbangan pihak perusahaan, seperti foto kopi ijazah, foto kopi KTP, foto kopi sertifikat, foto diri, dan sebagainya. Lampiran tersebut juga dapat disesuaikan dengan syarat yang ditentukan oleh pihak yang membuka lowongan pekerjaan. Selain itu, paragraf terakhir dapat berupa ucapan terima kasih, misalnya ”Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
- Salam penutup Hormat saya, hormat kami, salam kami, atau wasalam menjadi contoh bentuk salam penutup dalam surat. Pada umumnya, surat lamaran pekerjaan mencantumkan hormat saya sebagai salam penutup karena merupakan surat pribadi. Salam penutup ini diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma, sama seperti penulisan salam pembuka.
- Nama jelas dan tanda tangan Setelah salam penutup, pelamar dapat mencantumkan nama lengkap dan membubuhkan tanda tangan.
sumber: https://link.quipper.com/id/
3 komentar:
sangat membantu pak, thanks
Sangat bagusss
Tugas saya jadi gampang
Terimakasih. Ini sangat membantu
Posting Komentar