GURU memiliki peran penting bagi peserta didik. Salah satunya ialah
sebagai fasilitator. Di sini, guru bertindak sebagai orang yang
memfasilitasi peserta didiknya untuk menjadi anak didik yang baik bagi
kemajuan bangsa dan negara. Dengan mempergunakan berbagai strategi,
metode, media, dan sumber belajar diharapkan peserta didik dapat belajar
secara maksimal.
Dalam proses pembelajaran siswa sebagai titik sentral, siswa yang
lebih aktif, mencari dan memecah permasalahan belajar, dan guru membantu
kesulitan siswa yang mendapat kendala, kesulitan dalam
memahami, dan
memecah permasalahan. Guru sebagai fasilitator hendaknya dapat
menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegitan belajar anak
didik, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Dalam hal ini murid tidak dipandang sebagai objek pembelajaran,
tetapi ia adalah subjek pembelajaran itu sendiri, dan bahkan guru harus
siap terbuka untuk mengalami pembelajaran bersama.
Agar guru dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator, guru dapat
memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan
kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila:
1. Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran
2. Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis .
3. Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan keterampilannya dalam waktu yang cukup.
4. Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa.
5. Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa
Di samping itu, guru seyogyanya dapat memperhatikan
karakteristik-karakteristik siswa yang akan menentukan keberhasilan
belajar siswa, diantaranya:
1. Setiap siswa memiliki pengalaman dan potensi belajar yang berbeda-beda.
2. Setiap siswa memiliki tendensi untuk menentukan kehidupannnya sendiri.
3. Siswa lebih memberikan perhatian pada hal-hal menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannnya.
4. Apabila diminta menilai kemampuan diri sendiri, biasanya cenderung akan menilai lebih rendah dari kemampuan sebenarnya.
5. Siswa lebih menyenangi hal-hal yang bersifat kongkrit dan praktis.
6. Siswa lebih suka menerima saran-saran daripada diceramahi.
7. Siswa lebih menyukai pemberian penghargaan (reward) dari pada hukuman (punishment).
Untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses, kita harus
memperhatikan beberapa hal ini terhadap anak didik, di antaranya,
mendengarkan dan tidak mendominasi, bersikap sabar, menghargai dan
rendah hati, mau belajar, bersikap sederajat, bersikap akrab, tidak
berusaha menceramahi, berwibawa, tidak memihak dan mengkritik, bersikap
terbuka, dan bersikap positif. [dikutip dari: rika/islampos/mellyasilaban]
Jumat, 16 Oktober 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar